Padepokan Debus
Sunda Sagara
Tentang
Padepokan Debus SUNDA SARAGA terbentuk awal tahun 2015 yang prakarsai oleh tiga pemuda asal karawang yakni Muhammad Yusuf, Gerry Niskala dan Ramdani
Bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kepada masyarakat luas tentang seni Debus tersebut agar tidak punah di era globalisasi saat ini.
Dalam permainan debus yang kami kembangkan merupakan penggabungan konsep spiritual dan kreativitas seperti Snake show (atraksi ular) dan atraksi senjata tajam lainnya.
Sejarah Singkat
Kesenian Debus bermula sejak abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten (1532-1570.M )
Debus mulai dikenal masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam oleh Nurrudin Ar-Raniry yang merupakan salah seorang tokoh muslim dari Tarekat al-Rifa’iyah
Dengan menunjukkan kekuatan melukai diri sambil membaca doa-doa dari Kitab Suci Al Quran sebagai upaya memohon keselamatan pada Allah ta’ala.
Kemudian pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692.M ) Debus digunakan sebagai media memompa semangat rakyat Banten dalam melawan penjajahan Belanda.
Sampai akhirnya berkembang pesat indonesia dan di lestarikan oleh masyarakat terutama sunda.
Keahlian Kami
Kesenian Padepokan Debus SUNDA SAGARA Karawang adalah salah satu warisan budaya yang kaya dan unik, berasal dari daerah Karawang, Jawa Barat. Debus merupakan seni pertunjukan yang menggabungkan unsur seni bela diri, musik, dan ritual spiritual. Dalam pertunjukan ini, penari atau pemain Debus menunjukkan keberanian dan kekuatan luar biasa dengan melakukan aksi-aksi ekstrem, seperti menusuk tubuh dengan benda tajam, mencabik-cabik kulit, atau bahkan membakar diri tanpa mengalami luka.
Seni Padepokan Debus SUNDA SAGARA di Karawang tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Pertunjukan ini sering kali dipadukan dengan doa dan ritual yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberkahan. Musik pengiringnya, yang biasanya terdiri dari alat-alat tradisional seperti kendang dan gong, menambah suasana mistis dan dramatis pada setiap pertunjukan.
Kesenian ini juga mencerminkan nilai-nilai keberanian, ketahanan, dan kepercayaan diri, yang menjadi bagian integral dari identitas masyarakat Karawang. Debus bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual yang mengajak penonton untuk merenungkan kekuatan dan ketahanan jiwa manusia. Dengan warna-warni kostum yang mencolok dan gerakan yang energik, Padepokan Debus SUNDA SAGARA Karawang terus memikat hati banyak orang dan menjadi salah satu daya tarik budaya yang patut dilestarikan.
Gallery
Hubungi Kami